Periklanan (Advertising) merupakan suatu
bentuk komunikasi dengan tujuan mengajak orang yang melihat, membaca atau
mendengarnya untuk melakukan sesuatu. Promosi pada umumnya mencakup nama produk
atau layanan serta bagaimana produk dan layanan tersebut dapat memberikan
manfaat bagi pembeli dalam rangka untuk mengajak calon pembeli yang memiliki
potensial untuk membeli atau mengkonsumsi produk tertentu.
Kegiatan promosi atau yang biasa
disebut dengan Advertising mempunyai tujuan
khusus, yaitu untuk membujuk, mempengaruhi dan menginformasikan serta
mengingatkan seorang pengguna (pelangggan) tentang perusahaan ataupun berbagai
produk/jasa yang dimilikinya.
Dalam melakukan periklanan / promosi
diketahui ada beberapa karakteristik didalamnya,
yakni:
·
Suatu bentuk komunikasi yang berbayar.
·
Nonpersonal komunikasi.
·
Menggunakan media massa sebagai massifikasi pesan.
·
Menggunakan sponsor yang teridentifikasi.
·
Bersifat mempersuasi khalayak.
·
Memiliki tujuan untuk meraih audiens sebanyak-banyaknya.
Intinya promosi dilakukan
untuk memperkenalkan atau menginformasikan suatu produk/jasa kepada konsumen,
setelah konsumen (pelanggan) mengetahui produk tersebut, diharapkan konsumen
dapat terpengaruh serta terbujuk sehingga beralih ke produk/jasa yang
dipromosikan tersebut.
SEJARAH PERIKLANAN
Pesan komersial dan
publikasi kampanye politik sudah ditemukan dalam reruntuhan bangsa Arab kuno.
Orang-orang mesir menggunakan papyrus untuk membuat pengumuman mengenai
barang-barang yang di jual dan membuat poster yang ditempelkan di dindng, saat
iklan mengenai ‘lost and found’ mulai marak di Yunani dan Romawi kuno. Lukisan
dinding dan batu untuk iklan komersial merupakan manifestasi lain dari bentuk
periklanan kuno, dimana hal itu menunjukkan kehadiran iklan masa lalu di bagian
Asia, Afrika, dan Amerika Selatan.)
Para arkeolog meyakini,
advertising sudah ada sejak zaman dulu. Advertising dilakukan dalam berbagai
bentuk “mempublikasikan” berbagai peristiwa (event) dan tawaran (offers).
Metode iklan pertama yang dilakukan oleh manusia sangat sederhana. Pemilik
barang yang ingin menjual barangnya akan berteriak di gerbang kota menawarkan
barangnya pada pengunjung yang masuk ke kota tersebut. Iklan sudah dikenal
manusia dalam bentuk pesan berantai (word of mouth) yang bentuknya
pengumuman-pengmuman. Pesan berantai itu disampaikan dari mulut ke mulut untuk
membantu kelancaran proses jual-beli.
Pesan iklan dalam bentuk
tertulis mulai ditemukan pada masa Babylonia 3000 SM berupa kepingan tanah liat
(clay tablet) bertuliskan prasasti tentang dealer salep (ointment dealer), juru
tulis (scribe) dan pembuat sepatu.
Peninggalan Mesir dan Yunani
Kuno berupa pengumuman-pengumuman di dinding dan naskah di daun papirus,
memberikan pengumuman tentang datangnya kapal pembawa anggur, rempah-rempah,
logam, barang-barang dagangan baru, acara-acara (pertarungan gladiator)
yang bakal digelar, budak yang lari dari tuannya. Orang-orang Roma mengecat
dinding untuk mengumumkan perkelahian gladiator. Iklan pada jaman ini hanya
berupa surat edaran. Karena masih banyak yang buta huruf, pengumuman-pengumuman
itu dibacakan oleh tukang teriak (town crier) yang biasa didampingi pemain
musik.
Terakota Yunani dan Romawi
Kuno sudah digunakan untuk mengumumkan lost & found. Di reruntuhan kota
Pompeii terdapat tanda-tanda di terakota yang mengiklankan apa ynag dijual di
toko : danging sapi (row of hams), sapi penghasil susu, kulit untuk sepatu.
Disaping itu juga ditemukan bukti-bukti adanya pesan-pesan politik.
Orang-orang Ponosea melukis
gambar untuk mempromosikan perangkat keras mereka di batu-batu besar di
sepanjang jalur parade. Di Pompei misalkan, banyak lukisan seorang tokoh
politisi dan meminta dukungan suara dari masyarakat. Di Perancis, traditional
advertising sudah marak tahun 550 Sebelum Masehi untuk mengiklankan kaum negro
sebagai budak.
Pada zaman Julius Caesar di
eropa banyak toko dan penginapan yang sudah pakai tanda, papan nama, atau
simbol, untuk membantu mereka yang buta huruf. Misalnya penginapan dengan
simbol Man in The Moon, Three Squirrels, Hole in The Wall.
Advertising modern diawali dengan
munculnya teknologi cetak pada tahun 1455, maka muncul lah media iklan baru
saat itu, yaitu dengan menggunakan kertas, yang dapat diproduksi massal,
misalnya dalam bentuk handbill (selebaran iklan).
Munculnya media koran juga menumbuhkan ruang iklan baru, yang pertama kali diinisiasi pada tahun 1625. Iklan di surat kabar pertama di Amerika muncul di Boston Newsletter di tahun 1704.
surat kabar pertama :
Munculnya media koran juga menumbuhkan ruang iklan baru, yang pertama kali diinisiasi pada tahun 1625. Iklan di surat kabar pertama di Amerika muncul di Boston Newsletter di tahun 1704.
surat kabar pertama :
Contoh iklan di masa colonial muncul di Pennsylvania Gazette milik Benjamin Franklin. Franklin adalah orang pertama yang mengaplikasikan kemampuan menulis berita iklan (copywriter) dan juga orang pertama yang menggunakan ilustrasi atau gambar di samping tulisan-tulisan tersebut. Penggunaan iklan sebagai media komersil pertama muncul di New York Sun, juga milik Benjamin Franklin.
iklan :
Surat kabar yang diterbitkan oleh Johann Carolus (1575 – 1634) diakui sebagai penerbit surat kabar yang pertama. Surat kabarnya yang disebut Relation aller Fürnemmen und gedenckwürdigen Historien di akui oleh asosiasi surat kabar dunia sebagai surat kabar yang pertama.
surat kabar pertama :
mesin cetak pertama :
Mesin cetak pertama. Mesin cetak ini dibuat oleh Gutenburg, karya pertamanya adalah bibel 42 baris
ADVERTISING RADIO DAN TELEVISI
Iklan pertama yang menggunakan media radio muncul pada tahun 1926 ketika RCA membeli jaringan radio dari AT&T, termasuk WEAF di New Jersey, dan membentuk National Broadcasting Company.
Hal ini diikuti oleh pertumbuhan iklan yang pesat di media TV yang mulai berkembang di tahun 1948. TV mempunyai keunggulan dibanding media lainnya karena kemampuannya mendemonstrasikan suatu produk.
Secara umum, di awal perkembangan iklan, ada lima media yang menyediakan space terbesar untuk iklan adalah surat kabar, majalah, radio, TV, dan media luar ruang seperti billboard.
Siaran olahraga pertama di televisi, berupa pertandingan baseball
SEJARAH PERIKLANAN DI INDONESIA
Menurut Bondan Winarno
dalam buku ”Rumah Iklan”, sejarah periklanan di Indonesia lahir
seiring sejarah kelahiran suratkabar. Koran pertama milik Belanda Bataviaasche Nouvelles, saat terbit sebagian besar
isinya adalah iklan tentang perdagangan, pelelangan, dan pengumuman resmi
pemerintah Hindia Belanda. Iklan suratkabar waktu itu umumnya menampilkan
produk-produk yang dikonsumsi masyarakat kelas atas. Sebuah toko P&D (provisien en drunken = kebutuhan makan dan minum)
misalnya, mengumumkan lewat suratkabar tentang kedatangan kapal dari Negeri
Belanda yang membawa mentega dan keju stok baru. Cerutu dan bir juga merupakan
komoditas impor pada masa itu, dan sering diiklankan di suratkabar (Winarno,
2008: 10).
Pada masa itu
perusahaan periklanan terbesar adalah Aneta. Aneta
bahkan sempat mendatangkan tiga orang tenaga spesialis periklanan dari Belanda.
Mereka adalah F. Van Bemmel, Is van Mens, dan Cor van Deutekom yang
didatangakan atas sponsor BPM (Bataafsche Petroleum
Maatsschappij), perusahaan minyak terbesar saat itu dan General
Motors yang perlu mempromosikan produk-produk mereka (Winarno, 2008: 10).
Setelah merdeka, dasawarsa tahun 1970-an merupakan
kebangkitan periklanan modern Indonesia setelah sekian lama ditelan oleh
gejolak politik yang melumpuhkan berbagai sektor ekonomi. Pada masa itu
perusahaan-perusahaan multinasional masuk Indonesia memanfaatkan kebijakan baru
di bidang Penanaman Modal Asing. Maraknya produk-produk yang diluncurkan ke
pasar oleh industri bermodal asing ini membuka peluang bagi dunia periklanan
untuk beroperasi. Demikian juga media-media untuk beriklan semakin marak.
FUNGSI DAN TUJUAN PERIKLANAN
Pada dasarnya tujuan akhir periklanan adalah untuk merangsanga atau
mendorong terjadinya penjualan (sales). Untuk mencapai tujuan itu, ada beberapa
hal yang perlu dilakukan. Secara umum tujuan periklanan adalah sebagai berikut
:
1. Menciptakan pengenalan merek / produk / perusahaan melalui periklanan khalayak akan mengetahui keberadaan merk, produk maupuin
perusahaan pasar.
2. Memposisikan melalui periklanan perusahaan pasar dapat memposisikan produknya dengan
membedakan diri dengan produk pesaing.
3. Mendorong prospek untuk mencoba dengan menyampaikan pesan-pesan yang persuasive, khalayak didorong untuk
mencoba menggunakan produk atau merk yang ditawarkan.
4. Mendukung terjadinya penjualan dengan beriklan diharapkan konsumen bertindak untuk membeli produk
5. Membina loyalitas, dengan beriklan akan semakin memantapkan keberadaan pelanggan yang loyal.
Artinya perusahaan ingin menyampaikan bahwa merk dan produk yang pernah
digunakan konsumen masih tetap ada dipasar.
6. Mengumumkan cara baru pemanfaatan Inovasi atau cara baru pemanfaatan dapat dapat diketahui khalayak melalui
iklan.
7. Meningkatkan citra dengan iklan akan meningkatkan citra produk, merk maupun perusahaan.
Fungsi dan Peran Periklanan
1. Sumber Informasi
Dengan iklan, dapat membantu masyarakat unruk memilih altenatif produk yang
lebih baik atau yang lebih sesuai dengan kebutuhannya. Artinya iklan dapat
memberikan informasi yang lebih banyak daripada yang lainnya, baik tentang
produknya, distribusi atau tempat pembeliannya atau informasi lain yang
mempunyai kegunaan bagi masyarakat.
2. Kegiatan Ekonomi
Periklanan mendorong pertumbuhan perekonomian karena produsen didorong
utnuk tetap memproduksi dan memperdagangkan produk untuk melengkapi kebutuhan
masyarakat yang terus berkembang.
3. Pembagi Beban Biaya
Periklanan membantu tercipatanya skala ekonomi yang besar bagi setiap
produk, sehingga menurunkan biaya produksi dan distribusi per unit atas produk tersebut,
dan pada akhirnya memurahkan harga jualnya kepada masyarakat.
4. Sumber Dana Media
Periklanan merupakan salah satu sumber dana media yang menunjang media
untuk tetap eksis. Munculnya banyak media membuat persaingan semakin ketat.
5. Identitas produsen
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat akan mengetahui produsen. Ada
perusahaan yang dalam iklannya memnonjolkan perusahaanya
6. Sarana Kontrol
Melalui kegiatan periklanan, masyarakat dapat membedakan produk-produk sah
dengan tiruan.
Akan tetapi, selain berperan positif, berbagai pandangan negative tentang iklan bermunculan, diantaranya adalah :
1. Iklan dianggap merusak tata bahasa yang berlaku
2. Iklan dianggap dapat mendorong orang menjadi matrealistis
3. Iklan dianggap dapat mendorong orang membeli barang yang tidak
diinginkan
4. Iklan dianggap terlalu berlebihan
5. Iklan dianggap menciptakan suatu stereotip
0 komentar:
Posting Komentar